The Rum Diary
oleh
Giras Pasopati
Sutradara:
Bruce Robinson
Penulis
Naskah: Bruce Robinson, berdasarkan novel karya Hunter S. Thompson
Pemain:
Johnny Depp, Giovanni Ribisi, Aaron Eckhart, Amber Heard
Tanggal
Rilis: 28 Oktober 2011
“I wonder what it is you
might think about our different worlds. He looked at me kinda sideways and
said, "Human beings are the only creatures on Earth who claim a God, and
the only living thing that behaves like it hasn't got one. Does the world
belong to no one but you?" And when he said it, I was taken aback. Not
because of who was doing the talking. Because I finally understood the
connection between children scavenging for food, and shiny brass plates on the
front doors of banks.”
Kalimat Paul Kemp dalam film The Rum Diary.
Film ini dibuka dengan scene yang nyentrik dan sedikit absurd.
Awalnya adalah pesawat baling-baling yang terbang di indahnya langit Puerto
Rico siang hari dan kemudian berganti setting menjadi kamar hotel yang berantakan.
Paul Kemp (Johnny Depp) muncul dengan mata merah, rambut acak-acakan, dengan
hanya mengenakan celana boxer.
Puerto Rico tahun 1960. Paul
Kemp, seorang novelis Amerika berniat mencari peruntungan untuk menjadi seorang
jurnalis di sebuah surat kabar bikinan konglomerasi Amerika di Puerto Rico,
bernama The San Juan Star. Ekspektasinya akan jurnalisme yang adil dan
berimbang terlalu besar untuk realitas yang ia alami selanjutnya di kota yang
indah ini. Dari judul film kita dapat melihat bagaimana alkohol dapat menjadi
salah satu garis sambung dalam berbagai pembentukan emosi dan visualisasi dalam
beberapa adegan. “Rum” adalah salah satu minuman beralkohol yang lazim
digunakan sebagai salah satu bahan perasa pada kue tart Black Forrest dan
makanan lainnya.
Dalam perjalanannya Paul
Kemp menjalin persahabatan dengan Sala (Michael Rispoli) seorang fotografer dan
Moberg (Giovanni Ribisi) seorang jurnalis pemabuk yang terancam dipecat dari
The San Juan Star karena melawan editornya dan suka mabuk-mabukan. Penokohan
tokoh dalam film ini cukup menarik, Sala adalah fotografer yang mempunyai hobi
sabung ayam untuk mendapat penghasilan tambahan. Moberg adalah seorang pengagum
Hitler dan pemabuk kelas berat yang hobi meramu minuman berkadar alkohol amat
tinggi.
Lalu semuanya perlahan
berubah setelah Kemp bertemu dengan Sanderson (Aaron Eckhart), seorang konsultan
public relation kaya Amerika.
Senderson berusaha membujuk dan menjebak Kemp untuk menuliskan berita yang
dapat menarik para investor untuk membangun kawasan pariwisata di Puerto Rico.
Selain itu hal tersebut juga untuk memperlihatkan bahwa proyek yang dikerjakannya
legal dan tidak memiliki masalah.
Pada awalnya Kemp terbawa
arus dan rayuan dari Sanderson, apalagi ia juga tertarik dengan Chenault (Amber
Heard) yang notabene kekasih Sanderson. Namun setelah seringkali pergi bersama
Sala ke tempat-tempat masyarakat pribumi disana dan menyaksikan bagaimana
kehidupan pribumi di Puerto Rico, Kemp sadar bahwa Senderson adalah seorang
pebisnis jahat. Secara tidak langsung para pebisnis Amerika ini hendak
menjadikan Puerto Rico sebagai ladang uang bagi mereka, mengklaim tanah yang
memiliki prospek, dan melarang penduduk pribumi untuk memasuki tanah yang
mereka klaim.
Dan pada akhirnya Kemp
memutuskan untuk melawan Senderson dan bahkan editor The San Juan Star yang juga
pro-kapitalisasi setelah melalui berbagai hal. Kecanduan akan alkohol juga
menjadi cerita yang menarik dalam film ini, juga banyak adegan komedi lain yang
membuat film ini tampak “segar”. Bagaimana Kemp bersama dua temannya Salad dan
Moburg dalam kecanduannya bisa menemukan titik terang dalam masalahnya. Tentang
kolonialisasi Amerika lewat kapitalisasi yang dilakukan para pebisnisnya yang
datang ke Puerto Rico. Juga tentang bagaimana seorang jurnalis berpihak kepada
yang tertindas dalam masalah ini walaupun media tempatnya bekerja menjadi salah
satu bagian bagian dari konglomerasi tersebut. Di akhir cerita The San Juan
Star ditutup, padahal Kemp berambisi untuk mencetak berita yang sebenarnya
terjadi. Karena semua sudah terlambat, maka Kemp memutuskan untuk mengambil
kapal Sanderson dan pulang kembali ke New York.
Sebenarnya proyek film ini telah
dimulai sejak tahun 2006, namun karena macet dan tersendat akhirnya Johnny Depp
turun tangan dan memproduseri film ini kemudian. Johnny Depp tertarik
memproduseri film ini karena menyukai karya sang penulis novel, Hunter S.
Thompson yang juga merupakan teman baiknya. Bruce Robinson, sang penulis naskah mungkin
masih terdengar asing bagi orang yang awam dalam dunia perfilman. Namanya mulai
menanjak setelah menulis naskah salah satu film tentang jurnalisme yang
terkenal, The Killing Fields (1984) yang bercerita tentang kisah wartawan
perang pada waktu perang Vietnam. Sedangkan Hunter S. Thompson sang penulis
novel, adalah seorang jurnalis cum sastrawan
senior di Amerika yang terkenal dengan aliran jurnalisme yang ia ciptakan
sendiri secara tidak langsung, gonzo
journalism. Ia adalah salah satu jurnalis Amerika yang mencetuskan gaya New
Journalism bersama jurnalis kawakan lainnya seperti Tom Wolfe, Gay Talese,
Truman Capote, dan lainnya.
Gonzo journalism
sendiri adalah gaya jurnalisme yang ditulis tanpa klaim objektivitas, seringkali
menempatkan wartawan sebagai bagian dari cerita melalui narasi sudut pandang
orang pertama. Kata "gonzo" yang artinya mesum diyakini pertama kali
digunakan pada tahun 1970 untuk menggambarkan sebuah artikel oleh Hunter S.
Thompson, yang kemudian membuatnya populer dengan istilah tersebut. Istilah ini
telah menjadi populer sejak diterapkan upaya pendekatan seni menulis berita yang
subyektif.Karya-karya lain dari Thompson antara lain adalah Hell's Angels: The Strange and Terrible Saga
of the Outlaw Motorcycle Gangs (1966), dan yang paling dikenal, Fear and Loathing in Las Vegas (1971).
Film ini menarik karena
dapat memadukan beberapa scene yang ringan dan sarat komedi dengan scene lain
yang berbobot dan sarat sarkasme ke dalam sebuah tema yang sebenarnya memiliki
isi yang kuat dan politis. Banyak quotes atau kutipan yang menarik dan terkesan
sarkas dalam film ini. Salah satunya yang diucapkan Moburg tentang Puerto Rico,
“This country was built on genocide and
slavery. We killed all the black guys over here and then we shipped in new
black guys of our own. And then we brought in Jesus like a bar of soap.”
What is a mobile casino? - JamBase
ReplyDeleteA mobile 하남 출장안마 casino 상주 출장샵 is a way to have a gaming experience. You can find the mobile app 남양주 출장샵 on 안산 출장샵 mobile devices with a little 전주 출장마사지 more information,